Friday, January 15, 2021

Price Earning Ratio dari Saham

Price Earning Ratio (PER) adalah ‘perbandingan antara harga saham dengan laba bersih perusahaan’, dimana harga saham sebuah emiten dibandingkan dengan laba bersih yang dihasilkan oleh emiten tersebut dalam setahun. 

Nilai PER mencerminkan apakah harga sebuah saham tergolong wajar atau tidak secara real dan bukannya secara future alias perkiraan.

Rumus PER adalah dengan membagi harga saham dengan earning per share (EPS) perusahaan yang ditampilkan pada laporan keuangan terakhir perusahaan.

Semakin besar nilai PER sebuah saham, maka semakin mahal saham tersebut.

Contoh, misalnya saham X harganya 1.000, sedangkan saham Y harganya 500. Nilai PER saham X = 10x, sedangkan nilai PER saham Y = 20x. Maka secara fundamental, saham X lebih murah dua kali lipat dibanding saham Y.

Semakin tinggi nilai PER dari suatu perusahaan, semakin optimis pula pasar memandang prospek masa depan perekonomian. Sebaliknya, semakin rendah nilai PER maka pasar semakin merasa cemas dan pesimis mengenai masa depan perekonomian.

PER adalah jembatan penghubung antara kinerja pasar/market (yang diwakili oleh harga saham) dengan kinerja fundamental perusahaan (yang diwakili oleh laba). Dan PER adalah salah satu metric analisa yang menyatukan keduanya ini (market dan fundamental).

Jika keputusan untuk membeli/menjual saham hanya didasarkan pada analisa harga saham saja (analisa teknikal saja) tanpa mempertimbangkan fundamental perusahaan, maka beresiko terkena crash (lonjakan harga yang sangat tiba-tiba ketika berita fundamental release tanpa diduga sebelumnya).


Nilai PBV atau Price to Book Value dari Saham


Sumber :

https://corporatefinanceinstitute.com/resources/knowledge/valuation/price-earnings-ratio/

https://www.teguhhidayat.com/2010/05/price-earning-ratio-dan-price-to-book.html

https://www.simulasikredit.com/apa-itu-price-eearning-ratio-per/

https://investorsadar.com/per-adalah-indikator-terpenting-no-1-untuk-valuasi-saham/

No comments:

Post a Comment

Related Posts