Wednesday, May 12, 2021

Khotbah Idul Fitri 2021


KHOTBAH 1

Assalamu alaikum, Wr. Wb

الله اكبر الله اكبر الله اكبر
لااله الا الله اكبر
الله اكبر ولله الحمد

Allaahu akbar Allaahu akbar Allaahu akbar, laa ilaaha illallahu waallaahu akbar, 
Allaahu akbar walillaahil hamd.

Alhamdu lillahi robbil alamin
Wassholatu wassalamu ala sayyidina Muhammad wa alihi wa shohbihi ajma'in
Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
yaa ayyuhaa alladziina aamanuu ittaquu allaaha haqqa tuqaatihi walaa tamuutunna illaa wa-antum muslimuuna

Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim. (QS. Ali 'Imran: ayat 102)

Wasiat dengan takwa senantiasa kita dengarkan. Lalu apa sebenar-benarnya takwa tersebut? Yaitu mengingat Allah dan tidak melupakanNya, mensyukuri nikmat yang Allah berikan dan tidak kufur kepadaNya, mentaati perintah Allah dan tidak durhaka kepadaNya sebagai sang Pencipta.

Setiap pencipta memiliki maksud dan tujuan saat merancang produk ciptaannya. Misalnya kendaraan di darat menggunakan roda, pesawat dengan menggunakan sayap dan kapal laut yang mengarungi samudera yang semua maksud dan tujuannya adalah mengangkut & mengangkat benda dari satu tempat ketempat lain.

Begitu pula dengan penciptaan manusia.

Dalam Al-Quran, dengan tegas Allah menyatakan bahwa Allah menciptakan manusia untuk beribadah kepada-Nya sebagai dimensi vertikal (hablum minallah) dan menjadi khalifah (utusan) di muka bumi sebagai dimensi horizontal (hablum minannas). 

Yaitu misalnya dalam bentuk ibadah murni, seperti shalat, puasa dan zakat, maupun aktivitas lainnya yang bukan berbentuk ibadah murni, seperti belajar dan bekerja untuk mencari nafkah dengan sungguh-sungguh contohnya bagi pemimpin dengan berlaku adil, bagi pelajar jujur dan giat belajar.

Tujuan Allah menciptakan manusia yang selanjutnya untuk menunjukkan besarnya Allah dengan kuasa-kuasanya hingga terbentuklah bumi dan segala isinya.

Allah SWT berfirman dalam Surah Adz-Dzariyat ayat 56 berbunyi: “Wa ma khalaqtuljinna wal-insa illa liya’budun,”. Yang artinya: “Tidak aku ciptakan jin dan manusia kecuali hanya supaya mereka beribadah kepadaKu,”.

Dan dalam dalam firman Allah (QS. Al-Baqarah: 30) yang artinya "Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi".

Tujuan untuk mengetahui tujuan penciptaan manusia dan tujuan hidup manusia adalah agar manusia bisa bersyukur dan menghayati betapa besarnya karunia Allah pada manusia. Dengan mengetahui hakikat penciptaan manusia, maka manusia akan mengarahkan hidupnya untuk tujuan hidup yang telah Allah tentukan serta berusaha sekuat mungkin untuk mendapatkan akhir terbaik dari tujuan hidupnya.

Khalifah di muka bumi dilakukan oleh semua orang dan di semua lingkup. Mulai dari keluarga, pekerjaan, lingkungan sekitar, masyarakat, dan negara. Untuk menjalankannya maka kita membutuhkan ilmu pengetahuan dan skill untuk bisa berkarya bagi kelangsungan dan kelancaran kehidupan manusia di bumi menjadi seimbang atau mengalami kerusakan.

Manusia yang tidak tahu tujuan diciptakannya maka hidupnya akan terombang ambing dan tidak jelas arah kemana dia akan berjalan. Untuk itu, bersyukur bagi manusia yang menyadari dan mampu menghayati tujuan hidupnya. 

Ia akan mengarahkan jalannya pada jalan keselamatan bukan kejahiliahan yang menyesatkan. Selain itu jika manusia tidak mengetahui tujuan hidupnya, ia akan berlaku sombong dan angkuh di muka bumi dengan aturan hidupnya sendiri. 

Sifat sombong dalam islam adalah sifat yang buruk dan malah akan menjerumuskan manusia, karena orang sombong tidak pernah mengevaluasi dan bertafakur.

 

KHOTBAH 2

Allahu akbar 3x
Alhamdu lillahi robbil alamin

Di antara makhluk lain yang diciptakan Allah SWT, manusia merupakan ciptaan yang memiliki banyak keistimewaan. Selain panca indera yang sempurna, manusia juga diberi akal sehat sehingga dapat membedakan mana yang baik dan buruk.

Malaikat memang makhluk yang selalu beriman kepada Allah SWT dan selalu patuh terhadap perintah-Nya. Namun malaikat bukanlah ciptaan terbaik dari Allah SWT. Masih ada makhluk ciptaan Allah SWT lainnya yang lebih sempurna dari malaikat, yaitu kita, manusia.

Tujuan Allah menciptakan manusia yang pertama adalah bahwa Allah SWT ingin manusia berperan sebagai khalifah untuk mengurus dan mengelola bumi. Hal ini tertuang dalam surat Al Baqarah ayat 30, yang artinya,

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”

Manusia disebut sebagai makhluk yang sempurna karena Allah SWT memberi manusia kemampuan untuk berpikir dan berkehendak sendiri. Dengan kemampuan berpikir dan kehendak sendiri inilah manusia bisa menjadi lebih baik dari malaikat, atau mungkin sebaliknya.

Jika manusia mau menuruti perintah Allah SWT, maka dia menjadi makhluk yang lebih baik dari malaikat. Namun, jika manusia menentang perintah Allah SWT, maka dia lebih rendah dibandingkan malaikat.

Hakikat Idul Fitri adalah perayaan kemenangan iman dan ilmu atas nafsu di medan jihad Ramadhan. Sehingga kita kembali ke fitrah seperti bayi yang baru lahir.

Semoga.

رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى ٱلدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى ٱلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
rabbanā ātinā fid-dun-yā ḥasanataw wa fil-ākhirati ḥasanataw wa qinā 'ażāban-nār

"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka".

الله اكبر الله اكبر الله اكبر
لااله الا الله اكبر
الله اكبر ولله الحمد

Allaahu akbar Allaahu akbar Allaahu akbar, laa ilaaha illallahu waallaahu akbar, 
Allaahu akbar walillaahil hamd.

No comments:

Post a Comment

Related Posts