Thursday, November 11, 2021

Eternals

Tanggal 10 November 2021, sebagai hari Pahlawan Nasional menjadi menjadi tanggal perilisan film superhero yang berjudul Eternals, setelah sebelum sempat tertunda. Dimana sebelumnya sudah diumumkan bahwa film MCU tersebut akan ditayangkan perdana pada tanggal 5 November 2021.

Tiket sudah ada ditangan, siap untuk ditonton Rabu malam.

Bicara mengenai hari Pahlawan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pahlawan berarti orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran; pejuang yang gagah berani.

Kembali ke topik superhero, terakhir di film Avengers: Endgame, kita melihat pengorbanan Tony Stark alias Iron Man yang mengorbankan dirinya sendiri untuk memusnahkan Thanos dan pasukannya.

Dan ternyata tiket yang sudah aku beli di tanggal 10 November 2021 ini terpaksa aku hanguskan dan terpaksa aku tidak nonton tayangan perdana dari film Eternals, karena harus menjemput orang tua di Malang kembali ke Surabaya dikarenakan suatu kondisi.

Akhirnya hari Kamis malam, tanggal 11 November 2021, aku bisa nonton film Eternals sebagai kelanjutan film Marvel Cinematic Universe (MCU) Phase 4. Dikarenakan durasi film in cukup panjang, yaitu 157 menit, jadi siapkan popcorn jumbo dan minuman yang cukup

Film Eternals ini berbeda dari film MCU sebelumnya, kali ini lebih menonjolkan cerita yang emosional dimana para karakter Eternals tidak hanya melawan musuh, tetapi juga melawan pencipta semesta.

Para jagoan di Eternals berjumlah 10, yaitu Ajak, Sersi, Ikaris, Kingo, Sprite, Phastos, Makkari, Druig, Gilgamesh, dan Thena. Mereka dikirim oleh Celestian Arishem ke Bumi untuk memusnahkan invasi Deviant pada 5000 SM (Sebelum Masehi) yaitu atau sejak awal peradaban manusia di Mesopotamia. Artinya para Eternals sudah ada sejak 7000 tahun yang lalu.

Deviant ini merupakan makhluk mitologi yang menjadi musuh bebuyutan manusia.

Setelah peradapan Mesopotamia tersebut, para Eternals juga terlibat di peradapan Babilonia sekitar 500 tahun SM. Dan peradapan lainnya di muka bumi.

Meski telah ada di bumi selama ribuan tahun, para Eternal tidak pernah terlibat dalam MCU sebelumnya. Para Eternals memang tidak diperkenankan ikut campur oleh Celestials dalam konflik manusia, kecuali jika Deviant muncul dan menjadi ancaman.

Deviant juga merupakan ciptaan Celestial, tetapi tampilan mereka lebih mengerikan dan dianggap sebagai musuh Eternal. Ajak sebagai ketua Eternals yang kemudian dilanjutkan oleh Sersi, dapat berkomunikasi dengan Celestial Arishem.

Ternyata tujuan Eternals ke Bumi bukan saja melawan para Deviant, namun tujuan utamanya adalah memanen Celestial Tiamut yang telah ditanamkan di planet bumi oleh Celestial Arishem. Namun akhirnya para Eternals ini memberontak terhadap rencana Celestials terhadap bumi dan perintah alamiah semesta. 

Eternals yang menghentikan proses “Emergence” atau kelahiran dari Celestials Tiamut adalah Sersi, Phastos, Makkari, Druig, dan Ajak yang sebelum menghentikan dihentikan dulu oleh Ikaris dengan mengumpankannya ke para Deviant yang hidup kembali karena es di kutub mencair.

Di akhir film, para Eternals diultimatum oleh Arishem the Judge.

Saat film berakhir, sebaiknya tidak beranjak dari kursi. Karena terdapat dua mid-credit scene.

Di Domo, kapal Eternals, Thena, Makkari, dan Druig hendak mencari kaum Eternals lainnya, yaitu sebagai makhluk sintetis yang diciptakan oleh Celestials dengan tugas memastikan Emergence of Celestials sekaligus menghancurkan penghuni planet inang mereka.

Lalu seketika muncul Eros, sang Penakluk Black Roger alias Starfox alias Pangeran Titan sekaligus sebagai Saudara Thanos yang berteleportasi bersama Pip the Troll. Mereka berdua memberi tahu bahwa teman-teman mereka dalam masalah.

Eros memiliki kekuatan untuk merangsang pusat kesenangan otak orang. Artinya, ia dapat memanipulasi emosi mereka dan membuat mereka terangsang, gembira atau terbius.

Lalu adegan pasca-credits adalah Dane Whitman di London yang sebelumnya hendak menjelaskan mengenai sejarah keluarganya yang "rumit" kepada Sersi sebelum Sersi ditangkap oleh Arishem. Dane membuka sebuah kotak berisi pedang gelap. 

Dalam kotak pedang tersebut bertuliskan "Kematian adalah hadiahku." Namun tiba-tiba ada suara "Yakin kamu siap untuk itu, Mr. Whitman?". Suara tersebut kemungkinan adalah Blade the Vampire Hunter. 

Dane Whitman, merupakan alter ego dari superhero Black Knight. Dan pedang yang dalam kotak tadi adalah Ebony Blade, pedang sempurna yang ditempa dari meteorit dan diturunkan oleh nenek moyang Whitman. 

Pedang itu bisa mengiris hampir semua zat, menyerap energi dan dipanggil secara telekinetik, seperti palu milik Thor, Mjolnir. 

No comments:

Post a Comment

Related Posts