Tuesday, February 18, 2020

Sebelumnya Berseteru, Sekarang Bersatu

Sebelumnya cukup sengit perseteruan antara Taxi konvensional dengan Taxi online. Sampai-sampai dibahas di talk show nasional, ILC (Indonesia Laywer Club). Saat itu Taxi online sangat lah perkasa hingga mampu membuat Taxi konvensional goyah, dimana revenue mereka sampai turun 10% - 20%.

Cukup menarik memang konsep yang dikembangkan oleh Taxi online atau Ojol (Ojek Online), yaitu mengusung konsep sharing economy atau collaborative consumption yaitu bentuk model bisnis baru yang didasarkan pada konsep berbagi sumber daya (shared resources). Konsumen akan mendapatkan akses terhadap barang atau jasa yang mereka butuhkan dengan mencari layanan sharing economy yang ada.

Harga saham PT Blue Bird (BIRD) Tbk sempat menyentuh Rp 10.900 pada awal tahun 2015, dan pada akhir tahun 2015 menjadi sebesar Rp7.100 per saham. Namun setelah adanya Taxi online menyebabkan kinerja Blue Bird tertekan dan akhirnya harga saham pun turun.

Akhir tahun 2016, harga saham Blue Bird turun menjadi Rp3.000 per saham atau anjlok 58 persen. Pada akhir 2017, harga saham Blue Bird tercatat sudah membaik di level Rp3.460 per saham.

Inilah yang disebut dengan 'lawan-lawan tak kelihatan' oleh Rhenald Kasali, Guru Besar Ilmu Manajemen Universitas Indonesia yang merupakan pakar perubahan.


Sebelumnya sempat berseteru, sekarang bersatu

Bulan Mei 2019 lalu muncul rumor Gojek masuk ke Blue Bird. Saat itu Gojek memiliki valuasi US$ 10 miliar (data The Global Unicorn Club, CBInsights).

Bulan Juli 2019 lalu, isu Gojek akuisisi BIRD kembali mengemuka, yaitu rencananya Gojek mencaplok 20% saham Blue Bird.

Pada tanggal 4 Februari 2020, Blue Bird memperpanjang kolaborasi kerja sama dengan Gojek setelah bermitra pada 1 Februari 2017.

Dan masih pada bulan Februari 2020, saat harga saham BIRD turun 0,41% ke level Rp 2.420, dikabarkan salah satu perusahaan Taxi online atau ojek daring Gojek membeli saham perusahaan taksi Blue Bird senilai 30 juta dollar AS atau setara dengan Rp 450 miliar (asumsi Rp 14.000 per dollar AS).

Gojek memang berusaha mengembangkan bisnisnya, salah satu rencananya adalah dengan membeli saham Blue Bird. Bisa jadi keputusan membeli saham Blue Bird diambil karena perusahaan menghadapi persaingan yang semakin ketat dari Grab Holdings Inc dan pengembangan bisnis ke bidang-bidang seperti pengiriman makanan dan pembayaran digital.


Sumber :
https://tirto.id/blue-bird-tersungkur-bosnya-tersingkir-db1m
https://www.cnbcindonesia.com/market/20180718164255-17-24214/sentuh-titik-terendah-harga-saham-blue-bird-anjlok-63
https://money.kompas.com/read/2020/02/19/090100926/gojek-dikabarkan-beli-saham-blue-bird-senilai-rp-450-miliar.

No comments:

Post a Comment

Related Posts