Friday, June 12, 2020

Bukan Mudik, Bukan Liburan (2)

[Lanjutan]

Sejak bayi, hingga hampir usia 10 tahun aku tinggal bersama nenek dan diasuh oleh nenek. Sehingga, sejak akhir tahun 2015 hingga akhir tahun 2017, nenek aku ajak tinggal di rumah Sidoarjo. Namun dikarenakan tahun 2017 hingga awal tahun 2018 ada renovasi rumah, jadi nenek tinggal di rumah Jember kembali.


Pertengahan tahun 2019, nenek aku bawa kembali ke rumah Sidoarjo untuk tinggal bersama aku lagi. Hingga pertengahan 2020, saat nenek berpulang di usia 90 tahun (01 Juli 1930 - 11 Juni 2020).

Kita harus sabar dan ikhlas dalam hal merawat dengan perasaan hormat ini, meski dengan segala keterbatasannya mereka tetap orang tua yang wajib mendapat hak-hak birrul walidain dari putra-putranya.

Terlebih dalam Islam, jika Ibu tinggal sendirian misalnya karena Ayah sudah meninggal, maka tanggungjawab beralih kepada anak laki-lakinya untuk merawat dan memenuhi kebutuhannya.

Perlu diperhatikan kondisi nenek, yang tentunya secara psikologis sebagai orang yang sudah lanjut usia (lansia) berbeda dengan psikologis ketika mereka masih muda, aktif dan kuat. Perasaan ini akan muncul dan menguat karena satu persatu anggota keluarganya telah meninggalkannya, semua anaknya sudah disibukkan dengan urusan keluarga masing-masing, sehingga muncul perasaan sepi, lalu terkadang uring-uringan.

Beruntung saudara-saudara saling bergantian mengunjungi nenek dan menginap di rumah. sehingga bisa berkumpul bersama.

Oleh karena itu kita harus mampu bersikap adil terutama kepada orang-orang yang pernah berjasa besar dalam kehidupan kita, Kita harus memberikan sesuai dengan kebutuhannya.





Hari Jumat, tanggal 12 Juni 2020, setelah selesai dimandikan, dikafani dan disholati, nenek pun disemayamkan di pemakaman Tunjung, desa Kreongan, kecamatan Patrang, kabupaten Jember. Sempat terjadi kesalahpahaman karena dikira nenek bukan warga sana saat akan dimakamkan, sehingga hendak ditarik uang iuran.

Namun alhamdulillah sudah beres dengan baik-baik.

Suasana haru menyelimuti, meskipun tidak banyak warga yang hadir dan membantu. Hal ini bisa kita maklumi sebagai bagian dari protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di masa pandemi wabah corona yang sedang melanda di Indonesia bahkan di dunia.

Beruntung sebagian besar keluarga besar Sadjiman Kartodimedjo bisa hadir.


Selesai dimakamkan, dikarenakan booking hotel sebelumnya sudah larut, sehingga mengharuskan malam ini kita berpindah hotel ke Dafam Lotus, Jember yang terletak di jalan Gatot Subroto no 47, Kepatihan, Kaliwates, Jember. Sebelah pasar burung.

Selamat jalan Mbah, semoga ibadahnya diterima, semoga diampuni segala dosa-dosanya, semoga amal jariyah mengalir, semoga kuburnya diterangkan, dan semoga mendapatkan tempat terbaik di Surga.

No comments:

Post a Comment

Related Posts