Thursday, July 22, 2021

Pukul Dua Pagi (2 AM)

(puisi)

pukul dua pagi

diluar masih gelap, sepi dan kelam

enggan menerobos dinginnya malam

untuk menukar kebahagiaan ini

yang telah terjebak menyentuh jantungmu


jam tidak bisa berjalan mundur

tapi kenapa perih selalu terulang

serasa jantung hati tersayat pedang tajam

goresan luka lama masih menganga dan belum padam


kepulan asap dari api ketikan jarimu masih terasa sesak di dada

membuat langit kembali hitam

hingga tenggelam

mengapa kamu rusak udara sejuk ini 

demi bayangan senja yang sementara


jangan membakar jika tidak mau dibakar

jangan sekedar mengungkapkan tapi tidak memikirkan

jangan hanya sekedar memiliki namun tanpa memberi arti 

ketulusan butuh bukti bukan tetapi


aku lelah marah

kecewa diantara berserakan catatan-catatan yang tak lagi utuh

bimbang memilih titik atau koma

apakah benar kamu adalah tujuan


rasa enggan untuk kembali

hanya ada mimpi buruk

bersama pedih terpendam

yang semakin dalam

mengubah ingatan menjadi lara


namun aku yakin

pagi nanti akan menawarkan cerita baru

No comments:

Post a Comment

Related Posts