Friday, July 16, 2021

Ruam dan Covid (1)

Tiga tanda utama yang umum dari COVID-19 sebagaimana kita ketahui sebelumnya adalah demam, batuk dan sesak napas. Selain itu juga ada tanda lain yang mengindikasikan tertular Covid-19, misalnya hilangnya rasa atau penciuman, diare, dan sakit kepala. 

Dan satu lagi yang masih diteliti, yaitu ruam sebagai salah satu gejalanya.

Menurut penelitian terbaru yang diterbitkan dalam British Journal of Dermatology, terdapat hubungan yang signifikan antara ruam kulit dan hasil tes swab COVID-19 yang positif. Dari 336.847 orang di Inggris menunjukkan bahwa di antara mereka yang memiliki hasil tes usap positif 8,8% juga melaporkan ruam kulit.

Untuk lebih memahami panjang dan waktu gejala kulit ini, para peneliti kemudian melihat hasil survei independen tentang gejala kulit terkait COVID-19 dari 11.544 orang. Hasilnya, 47% responden survei mengalami ruam kulit bersamaan dengan gejalan COVID-19 dan 35% lainnya bergejala selain itu. 

Tapi yang mencolok menurut peneliti adalah 17% responden mengatakan bahwa perubahan kulit mereka terjadi sebelum gejala COVID-19 lainnya muncul. Dan 21% orang mengatakan bahwa ruam mereka adalah satu-satunya gejala COVID-19 yang mereka alami.

Di Indonesia kabarnya penyanyi Dewi Perssik sembuh dari Covid-19 dan mengalami ruam kulit. 

Menurut American Academy of Dermatology Association, ruam kulit gejala Covid-19 sekilas terlihat seperti gatal-gatal pada campak dan cacar air.  Penelitian sementara menunjukkan, ruam kulit gejala Covid-19 berlangsung selama dua sampai 12 hari. Rata-rata penderita mengalami ruam selama delapan hari. Ruam kulit pada penderita yang terinfeksi virus corona dapat muncul di kaki, dada, punggung, dan bagian tubuh lainnya.

Dilansir dari CNN, banyak kasus infeksi virus yang dapat menyebabkan ruam di kulit penderitanya. Peneliti dari NewYork-Presbyterian / Weill Cornell Medical College AS meneliti penderita Covid-19 berusia 40 sampai 80 tahun yang dirawat di sejumlah rumah sakit di New York pada medio Maret dan April 2020.

Ahli mengamati, beberapa penderita mengalami perubahan kondisi kulit karena pembuluh darahnya tersumbat, sehingga ruam dan perubahan warna kulit menjadi petunjuk klinis terkait kemungkinan munculnya pembekuan darah di tubuh.

Dokter spesialis kulit dari American Academy of Dermatology, Dr. Seemal Desai menjelaskan, Covid-19 dapat memicu peradangan, sementara kulit sangat sensitif terhadap peradangan.


Sumber :
https://www.liputan6.com/health/read/4510586/8-jenis-ruam-yang-bisa-menjadi-tanda-covid-19
https://kesehatan.kontan.co.id/news/pahami-ciri-ciri-ruam-kulit-yang-menjadi-gejala-covid-19-seperti-dialami-dewi-perssik?page=all

No comments:

Post a Comment

Related Posts