Friday, July 23, 2021

Sakit Kepala Setelah Berjemur

Untuk mendapat vitamin D tidak hanya dengan berjemur di bawah sinar matahari saja. Asupan vitamin D dalam tubuh didapat dari makanan yang mengandung vitamin D. Makanan tersebut kemudian akan menjadi provitamin D dalam lemak di tubuh.

Sinar matahari hanya membantu proses pembentukan provitamin D yang ada dalam tubuh menjadi vitamin D. Tanpa berjemur pun, provitamin D akan berubah secara alamiah menjadi vitamin D. Hanya saja, prosesnya akan lebih baik jika dibantu dengan berjemur.

Berjemur yang disarankan yakni sekitar 10-15 menit setelah pukul 09.00 agar provitamin D berubah menjadi vitamin D. Referensi lain menyebutkan untuk mencukupi kebutuhan vitamin D, berjemur yang aman dapat dilakukan sebanyak 3 kali seminggu pada pukul sekitar 09.00 pagi selama 5–15 menit. 

Hindari berjemur terlalu lama karena dapat merusak kulit dan meningkatkan risiko terjadinya kanker kulit. Atau minimal untuk mencegah agar kulit tidak gosong atau mengalami sunburn saat berjemur. Lindungi mata dari bahaya sinar ultraviolet, terutama saat sinar matahari sedang terik.

Bahkan, beberapa orang yang sensitif dapat terkena sakit kepala karena paparan sinar matahari. Hal ini termasuk sakit kepala tipe cluster, yaitu sakit kepala luar biasa di satu sisi kepala yang menimbulkan rasa sakit, berdenyut di area sekitar mata, mata berair. Keluhan ini bisa dipicu oleh sinar matahari, stress dan sensitif terhadap cahaya. Untuk itu orang yang seperti ini harus menghindari paparan sinar matahari, gunakan payung, topi saat berpergian.

Sehingga terlalu lama berada di bawah paparan sinar matahari bisa membuat sebagian orang mudah mengalami sakit kepala. Mengapa? 

Dokter Spesialis Saraf RS Eka Hospital Cibubur, Yonathan Andrian menjelaskan, sakit kepala bisa terjadi karena organ di dalam kepala atau di sekitarnya terkena dampak dari matahari. Salah satunya karena di dalam kepala juga terdapat pembuluh darah yang sensitif. Dalam kasus sakit kepala karena terpapar matahari, pembuluh darah mengalami dilatasi atau pelebaran. Fase ini kadang dibarengi respons tubuh berupa sakit kepala.

Penyebab sakit kepala akibat matahari lainnya adalah karena berasal dari mata. Sinar matahari yang cerah dan kuat diterima mata dan bisa menyebabkan sakit kepala karena adanya sel-sel yang peka cahaya di mata. Sel-sel ini lalu berkomunikasi dengan berbagai area otak yang menyebabkan munculnya sakit kepala. Hal ini disebut dengan fotofobia, yaitu kondisi yang membuat mata menjadi sensitif pada sinar matahari maupun cahaya terang lainnya. Biasanya, sakit kepala jenis ini terjadi saat kita berpindah dari tempat yang gelap ke tempat yang sangat terang.

Bahkan ada juga kelainan yang disebut dengan Vampire disease.

Yaitu penyakit yang membuat seseorang terlihat dan bertingkah laku seperti vampir, berkulit pucat pasi seperti mayat hidup, dan sebisa mungkin menghindari sinar matahari. Jika mereka tidak menghindar dari sinar matahari, kulitnya akan terbakar hingga melepuh.

Vampire disease ini disebut dengan porfiria alias xeroderma pigmentosum (XP). 

Hal ini dikarenakan saat proses pembentukan heme tidak berjalan sempurna. Heme merupakan bagian penting dari hemoglobin, yaitu protein pengantar oksigen dan pengikat zat besi dalam darah. Akibatnya, terjadilah ketidakseimbangan enzim pembentuk darah akibat penumpukan senyawa kimia yang disebut porfirin. penumpukan porfirin ini akan menimbulkan gejala dan disebut porfiria.

Penyakit ini menyerang jaringan kulit dan memicu sensitivitas berlebihan terhadap sinar matahari. Sehingga memunculkan gejala seperti :

  • Kulit memerah dan melepuh pada bagian yang terpapar.
  • Sering muncul nyeri dan bengkak yang tiba-tiba.
  • Kulit tipis sehingga mudah rusak dan membutuhkan waktu lama untuk sembuh.
  • Sensasi terbakar atau terasa perih pada kulit, bahkan jika terkena cahaya lampu.
  • Kulit berwarna lebih gelap dan berambut pada area tertentu, misalnya pada bekas luka melepuh.
  • Mata merah teriritasi dan pandangan kabur akibat paparan UV.

Gejala porfiria biasanya pertama kali muncul pada usia dini, ditandai dengan kulit melepuh dan gosong terbakar parah setelah hanya beberapa menit terpapar matahari. Wajah dan kulit yang terkena sinar matahari sebentar saja akan cepat mengering dan menampakkan bintik-bintik kemerahan. 


Sumber:

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210708175040-255-665147/menguak-kebutuhan-vitamin-d-untuk-daya-tahan-tubuh/2.

https://www.alodokter.com/mitos-dan-fakta-seputar-berjemur-saat-pandemi-covid-19

https://www.sehatq.com/forum/sakit-kepala-saat-terpapar-sinar-matahari

https://kids.grid.id/read/472180244/terlalu-lama-terpapar-sinar-matahari-bisa-sebabkan-sakit-kepala-ternyata-ini-alasannya?page=all

https://www.halodoc.com/artikel/4-fakta-tentang-vampire-disease

No comments:

Post a Comment

Related Posts