Saturday, April 18, 2020

Colleganza


Bagaimana Globalisasi Menciptakan Kota Venesia

Pada tahun 800 hingga 1350, terjadi perubahan politik dan kelembagaan yang luar biasa di Venesia karena dipicu oleh perdagangan internasional.

Venesia pada awalnya adalah pos paling barat Byzantium, setelah membantu mengalahkan Charlemagne dalam pertempuran, Venesia diberikan kemerdekaan de facto pada 814, kemudian kemerdekaan penuh pada tahun 992.

Venesia juga berada dalam posisi geografis sehingga mendapat manfaat dari perdagangan internasional., dimana posisinya di antara Konstantinopel (pintu gerbang ke Timur) dan Eropa Barat, tepat di jalan menuju pusat-pusat populasi Eropa

Tahun 969, Konstantinopel mendapatkan kembali kendali atas Mediterania Timur.
Tahun 1082, Venesia membantu menghentikan invasi Norman, sehingga diganjar dengan akses bebas bea ke berbagai pelabuhan Bizantium, perlindungan hak properti dari otoritas Bizantium, dan menjadi pedagang asing pertama yang diizinkan dermaga dan bangunan di Konstantinopel sendiri.

Sehingga saat itu para pedagang menjadi semakin kaya dan berkuasa.

Tahun 1082 terjadi perluasan besar-besaran perdagangan Venesia. Sehingga terjadi sejumlah inovasi besar pada bidang finansial dan hukum.
Pada awal abad keempat belas, inovasi keuangan meliputi: penampilan perusahaan saham gabungan perseroan terbatas; pasar yang tebal untuk hutang (terutama uang kertas); pasar sekunder untuk berbagai macam instrumen hutang, ekuitas dan hipotek; undang-undang kebangkrutan yang membedakan illiquidity dari insolvensi; metode akuntansi entri ganda; pendidikan bisnis (termasuk penggunaan aljabar untuk konversi mata uang); deposito perbankan; dan alat tukar yang andal (the Venetian ducat). Semua inovasi ini dapat dihubungkan langsung kembali ke tuntutan perdagangan jarak jauh
Perdagangan perjalanan ke Konstantinopel dan Mediterania Timur dapat menghasilkan keuntungan lebih dari seratus persen.

Namun dibalik inovasi tersebut terdapat risiko yang cukup besar besar pada perdagangan jarak jauh.
Misalnya pembajakan kapal, penundaan karena cuaca yang dapat menimbulkan kerugian yang signifikan. Sehingga diperlukan investasi modal besar diperlukan untuk membiayai kapal dan muatannya.

Jenis perdagangan ini benar-benar unik, dan diperlukan inovasi kelembagaan seperti, menurut makalah ini:
(1) Dibutuhkan sejumlah besar modal relatif terhadap sebagian besar kegiatan komersial swasta kontemporer lainnya seperti pertanian atau manufaktur. (2) Agunan bermasalah karena, tidak seperti pertanian atau manufaktur, modal benar-benar hilang dari pandangan. (3) Karena pedagang tidak terlihat oleh investor, masalah agensi berlimpah (moral hazard dan informasi asimetris).
Sehingga di Venesia muncul lah kontrak yang dikenal sebagai colleganza, yaitu equity crowdfunding atau pengumpulan dana pertama dari perusahaan saham gabungan. Dalam colleganza diatur antara dua pihak, yaitu investor dan pedagang. Investor memberikan barang kepada pedagang keliling yang berlayar ke luar negeri untuk menjualnya, membeli barang-barang baru dengan hasil, dan kembali ke Venesia untuk menjualnya. Keuntungan dibagi dalam cara yang telah diatur sebelumnya.

Konsep colleganza ini mirip apa yang dilakukan oleh VOC. Sebelumnya kompeni-kompeni dagang Belanda yang tercerai berai. Untuk mempersatukan kekuatan, maka dimulailah proses perundingan untuk menyatukan kongsi-kongsi dagang yang ada di Belanda. Enam di antaranya dari Amsterdam, Zeeland, Delft, Rotterdam, Hoorn, dan Enkhuizen, dan kamar-kamar dagang ini bersedia bersatu di bawah kamar dagang pusat, yakni VOC pada tanggal 20 Maret 1602. Hingga kemudian dikenal dengan nama De Heeren Seventien.

Colleganza sangat inovatif karena mereka membatasi tanggung jawab untuk setiap kemitraan dan untuk saham gabungan para mitra. Itu sangat penting bagi sejarah kota karena memungkinkan pedagang miskin mendapatkan akses ke perdagangan internasional dengan mengambil risiko sebagai mitra perjalanan.

Hal ini menyebabkan mobilitas ekonomi ke Venesia, dan memungkinkan bagian yang lebih besar dari populasi untuk mengakses perdagangan internasional, kekayaan, dan kekuatan politik. Tidak ada jalur turun-temurun menuju kekuasaan, itu diperoleh melalui kekayaan dan kecakapan komersial.

Lembaga-lembaga ini dan mobilitas yang mereka sediakan membiarkan talenta naik ke puncak, dan mengabadikan serangkaian lembaga ekonomi egaliter yang memungkinkan Venesia menjadi kekuatan komersial dan maritim.


Sumber :
https://www.businessinsider.com/the-economic-history-of-venice-2012-8?IR=T

No comments:

Post a Comment

Related Posts