Monday, March 30, 2020

Antiseptik vs Disinfektan

Di 2 grup whatsapp yang aku ikuti di waktu yang berbeda, yang satu pagi hari dan yang kedua malam hari membahas hal yang menarik. Yaitu bagaimana penggunaan yang baik dan benar cairan kimia untuk mencegah penyakit yang diakibatkan oleh corona virus covid-19.

Cairan kimia yang dimaksud ternyata ada 2 jenis yang berbeda, yaitu antiseptik dan disinfektan.


Kedua memang sama-sama digunakan sebagai cairan pembersih dan untuk pembunuh kuman. Banyak orang yang menganggap bahwa antiseptik dan disinfektan adalah cairan yang sama. Kenyataannya keduanya berbeda baik dari bahan pembuatnya hingga penggunaannya.

Antiseptik adalah zat yang dapat menghentikan atau memperlambat pertumbuhan mikroorganisme. Antiseptik aman digunakan pada jaringan hidup seperti pada permukaan kulit atau membran mukosa. Beberapa manfaat antiseptik antara lain :
  1. Bahan pembersih dalam mencuci tangan.
  2. Membasmi kuman pada selaput lendir.
  3. Membersihkan kulit sebelum operasi.
  4. Mengobati infeksi kulit, misalnya hidrogen peroksida dan alkohol gosok.
  5. Mengobati infeksi tenggorokan dan mulut.
Antiseptik banyak terdapat pada sabun dan hand sanitizer. Cara kerja antiseptik dapat beroksidasi dengan lemak dalam sel sehingga mikroogranisme langsung pecah dan mati. Dapat pula dengan langsung menyerang sitoplasma sehingga langsung merusak sel mikroorganisme.

Disinfektan adalah zat kimia yang digunakan untuk membersihkan dan membunuh kuman pada benda tak hidup. Disinfektan digunakan untuk mensterilkan benda-benda dari pertumbuhan kuman dan bakteri.

Misalnya dokter dan tim medis akan mengoleskan cairan antiseptik pada badan pasien sementara alat-alat operasi disterilkan menggunakan cairan disinfektan. Contoh disinfektan adalah produk pembersih lantai, dapur, pembersih kerak dan pemutih yang mengandung alkohol.

Antiseptik dan disinfektan mengandung bahan kimia yang disebut biosida, misalnya hidrogen peroksida, dengan kandungan pada antiseptik biasanya mempunyai konsentrasi biosida yang lebih rendah daripada disinfektan.

Antiseptik dan desinfektan memiliki fungsi juga takaran kandungan zat kimia yang berbeda. Misalnya fenol pada antiseptik konsentrasinya 0,2 persen, tapi pada disinfektan konsentrasi yang dimilikinya adalah 1 persen. Sehingga cairan disinfektan lebih beracun dibandingkan dengan antiseptik.

Antiseptik dipakai untuk tubuh, sementara desinfektan pada benda tak hidup seperti pegangan pintu, komputer atau meja.

Penggunaan desinfektan yang kurang tepat

Untuk informasi mengenai jumlah penderita Covid-19, baik yang positif dan korban meninggal dunia bisa dilihat dari sumber dan referensi yang terpercaya, yaitu:

Sumber :
https://www.healthline.com/health/what-is-antiseptic
http://archives.who.int/eml/wmf/2004/English/Disinfectants%20and%20antiseptics.pdf
https://tirto.id/apa-beda-antiseptik-dan-disinfektan-serta-bagaimana-penggunaannya-eEiR
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200207130002-255-472570/mengenal-perbedaan-antiseptik-antibiotik-dan-desinfektan
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200309085953-255-481625/corona-di-indonesia-kenali-beda-antiseptik-dan-desinfektan

No comments:

Post a Comment

Related Posts